Harokah

News Update :

Featured Post 4

jalan pks 970 photo jalanpks.jpg

PILKADA UPDATE

Ruang Perempuan

Kudus Makin Sejahtera

 photo smiley2.jpg

TAUJIH

TWEET

twitter :@pkskaliwungu email :pkskaliwungu@yahoo.co.id

PILGUB JATENG: Sudahkan Anda Terdaftar di DPS? Cek Secara Online

Kamis, 04 April 2013



Kudus, pkskudus.org Anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kudus Edy Supratno mengungkapkan masyarakat bisa melakukan pengecekan daftar pemilih sementara (DPS) secara online “DPS online yang disediakan oleh KPU Provinsi Jateng, sudah bisa diakses sejak Senin (18/2),” ujarnya, Rabu (20/2/2013).

Dengan adanya DPS online, katanya, masyarakat yang memiliki hak pilih pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kudus atau Pilgub Jateng bisa mengecek namanya tanpa harus datang ke kantor kelurahan atau desa setempat.

Untuk memanfaatkan DPS “online” tersebut, katanya, masyarakat cukup mengunjungi website KPU Provinsi Jateng, yakni www.kpu-jatengprov.go.id atau www.kpu-jatengprov.go.id/pilgub/dpt.php.

“Dengan demikian, masyarakat semakin dimudahkan dalam mengecek namanya sudah terdaftar di DPS atau belum,” ujar Edy dari Divisi Pemutakhiran Data Pemilih dan Pencalonan.

Bagi masyarakat yang selalu disibukkan dengan aktivitas kerja atau tempat tinggalnya jauh dari kantor desa atau kelurahan, katanya, tidak perlu khawatir, karena bisa mengecek via internet.

Selain itu, masyarakat juga bisa mengakses DPS online menggunakan fasilitas telepon selular. “Jika nama kita sudah terdaftar pada DPS, akan terlihat nama dengan alamat lengkap serta terdapat kalimat ‘selamat anda sudah terdaftar’,” ujarnya.

Sebaliknya, kata dia, jika belum terdaftar akan mendapatkan kalimat “maaf anda belum terdaftar, segera hubungi Panitia Pemungutan Suara (PPS) terdekat sebelum 1 April 2013″. (Antara/dba)

Sumber: http://www.bisnis-jateng.com, bisnis-jateng.com

Pencucian Uang Oleh LHI Sulit Dibuktikan KPK



by @alejandro_law17

  1. Sekedar melengkapi kultwit bang @Fahrihamzah & mas @ridlwanjogja tentang penetapan LHI sebagai TSK money loundry.

  2. Aku cuma bakal fokus ke penetapan TSK TPPU karena untuk dugaan suap LHI udah cukup banyak dibahas sm yg lain.

  3. LHI dijadiin TSK Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU) oleh KPK sejak senin sore hari tgl 25 maret.

  4. Pencucian uang adalah investasi atau transaksi keuangan hasil kejahatan atau dari sumber2 ilegal lainnya (ringkas black's law dictionary).

  5. TPPU (Tindak Pidana Pencucian Uang) harus diawali oleh tindak pidana asal yang disebut "predicate crime".

  6. Logikanya, ada predicate crime maka ada TPPU. Untuk masuk ke dugaan TPPU, KPK kudu punya pasal untuk menjerat LHI sebagai pidana asal.

  7. Apa pidana asal untuk TPPU LHI? Uang suap senilai 1 M yang disita dari Ahmad Fathonah? Ternyata bukan, bro.

  8. Berita detikcom nyebut KPK mencurigai LHI menyamarkan & menyembunyikan sejumlah hartanya. Ternyata pasal ini ditemukan KPK di tengah jalan.

  9. Lalu apa pidana asal yang akan dikenakan kepada LHI? KPK masih bungkam & yang jelas bukan uang kasus suap senilai 1 M dari Ahmad fathonah.

  10. Uang suap senilai 1 M belum/nggak sempet dicuci gudang oleh LHI karena berada di fathonah.

  11. Perkara pidana awal itu urusan nanti, yang penting KPK menetapkan dulu LHI sebagai tersangka. Pesanan? aku nggak tahu pesanan apa bukan.

  12. Dengan logika kek gitu, harusnya KPK bisa comot siapapun jadi TSK cukup dengan adanya dugaan ngumpetin duit atau transaksi mencurigakan.

  13. Kalo KPK ngerjain gawean kek penentuan TSK LHI yg tanpa pidana asal, mestinya KPK bisa jerat pejabat yg ada di data PPATK. tul nggak?

  14. Misalnya dengan make laporan PPATK dengan berbagai transaksi mencurigakan KPK udah bisa TSK-kan seseorang tanpa diketahui predicate crime-nya.

  15. Dgn sdikit bukti adanya transaksi mencurigakan LHI, KPK pede jadiin LHI TSK meski (dugaan kita) KPK blm punya bukti kuat tindak pidana asal.

  16. Penyidikan kasus suap senilai 1 M dari Indoguna terus berjalan tapi KPK memutuskan pasal tambahan TPPU.

  17. Masalah suap, Indoguna menolak uang tersebut sebagai suap dan uang tsb nggak sampai di tangan LHI.

  18. Bahkan bang @Fahrihamzah dapet info bahwa uang 1 M tsb mau dipake bayar utang di lobby le meridien oleh fathonah.

  19. Dari berbagai penjelasan di atas, dugaan suap thd LHI amat lemah apalagi nggak pantes kalo KPK nyebut LHI di-OTT (Operasi Tangkap Tangtan). LHI dimana yg ditangkap dimana.

  20. Jadi apakah KPK bekerja atas sebuah pesanan untuk terus ngudet-ngudet LHI karena dugaan semula yaitu suap sangat lemah? aku nggak berharap kek gitu.

  21. Senggaknya KPK harus buktiin adanya pidana asal, kalo nggak terbukti gimana? Itu urusan nanti yang penting KPK tancap gas dolo. he he...

  22. KPK mampu buktiin adanya pidana asal/nggak, bisa jelasin adanya pidana asal/nggak, KPK emang nggak pernah ragu buat bersikap karena KPK suci.

  23. Fanatikers KPK siap bela jika ntar KPK dipersalahkan dan akan lantang dengan kalimat pamungkas fanatikers ngecap "prokoruptor" ke pihak lain.

  24. Alesan lain yg masuk akal menetapkan LHI jadi TSK TPPU adalah buat selametin muka KPK karena dugaan suap yg heboh itu lemah. Analisa aku nih.

  25. KPK masih punya jurus pamungkas yaitu beban pembuktian terbalik selama jalanin persidangan ntar.

  26. Tapi sampai saat ini KPK belum terdengar umumin predicate crime untuk dugaan cuci gudang LHI. Ditunggu nih bung Johan pengumumannya biar jelas...

*http://chirpstory.com/li/65562
http://www.pkspiyungan.org/2013/04/pencucian-uang-oleh-lhi-sulit.html

PKS Berpotensi Menang Pemilu

image
Presiden PKS Anis Matta berbicang akrab dengan Direktur Jawapos Group Adi Riyadi dan Redaktur Jateng Pos Bejan dalam pers visit ke kantor Jawapos Group, Gd.Graha pena, Semarang, Kamis (4/4). Nampak hadir dalam rombongan PKS Sekjen Taufik Ridho, Ketua DPW PKS Jateng A.Fikri Fakih dan anggota Komisi VI dari FPKS Fahri Hamzah.
Semarang, Pkskudus.org - Partai Keadilan Sejahtera itu unik, ketika dilanda badai tidak berpecah namun menyatu. Hal ini disampaikan oleh Direktur Jawa Pos Adi Riyadi pada lawatan Presiden PKS Anis Matta beserta rombongan ke kantor Jawa Pos Group, Gd.Graha Pena, Semarang pada Kamis (4/4).  

"PKS ini unik, walau dilanda badai tapi tetap bersatu, maka PKS ini partai yang patut ditiru" Kata Riyadi yang disambut hangat hadirin.
Senada dengan Adi, Redaktur Jateng Pos Bejan menyampaikan PKS berpotensi menjadi pemenang pada pemilu depan.
"PKS ini partai yang punya potensi menjadi pemenang pemilu" kata Bejan singkat..
Menanggapi atensi praktisi media tersebut, presiden PKS Anis Matta menyampaikan keunikan partainya ini dilatarbelakangi oleh dua hal. Pertama sebagai gerakan dakwah yang terus meluas. Kedua, sebagai gerakan politik yang turut serta dalam kancah demokrasi.
Dengan landasan fikir yang sama pula PKS harus menjadi partai terbuka. Adanya logika bahwa dakwah harus sampai ke tingkat grassroot membuat Partai Keadilan Sejahtera menjadi partai terbuka.Anis menambahkan komposisi masyarakat saat ini semakin meluas.
"Jika dulu masyarakat masih di dominasi oleh masyarakat tradisional, maka saat ini komposisi masyarakat semakin meluas" jelas Anis. Hal tersebut artinya pilihan politik bukan lagi atas basis komunal seperti daerah atau ormas tetapi sudah bersifat individual.
Dan Anis menyampaikan PKS sebagai partai politik adalah partai yang terus melakukan metamorphosis dalam menjawab tantangan demokrasi yang sangat dinamis.
Selain itu, Anis Matta menyatakan bahwa PKS bertekad menjadikan partai politik sebagai school of  leadership, dimana ini yang juga akan mendorong PKS menjadi unik.

Selanjutnya, Bejan mendoakan kepada PKS agar dapat menang dalam pilgub Jateng.
"Saya doakan PKS menang pilgub" doa Bejan yang diamini hadirin
Bejan juga menyampaikan bahwa hubungan PKS dengan Jawa Pos cukup dekat. Sehingga tidak ada yang perlu di permasalahkan.
Dan Riyadi menambahkan semoga dengan kunjungan PKS ini dapat mempererat tali silaturahim kedua belah pihak.
"Kedatangan PKS ke "dapur" Jawa Pos ini semoga dapat mempererat tali silaturahim" Kata Riyadi.
"Saya ucapkan terima kasih sudah diterima di Kantor Jawa Pos ini" balas Anis dengan senyum mengembang.(YK/NK)
Sumber: pksjatengonline
( Yuniar, Nurkholish )

Saudariku, Banggalah Berjilbab Syar’i

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg3wdWE6eTnv8EtZECjMUu5pZVbXVjPcfHb3B8GRGdUgOuNR6jDa7lnLD955wk4-mLtZssPP9y3Og0P_XSZJCH4NU9eTv3pSx-O8790H16-pFjiOrw5SG1ylYOBIpmsL_Se0KO8mnHsPvGI/s320/2.png
pkskudus.org- Saya tiba-tiba teringat dengan percakapan bersama adik kelas, laki-laki, waktu di kampus dulu. Tak seperti biasanya, dia yang memulai awal diskusi. Biasanya dia lebih banyak diam mendengarkan. Tampak sekali raut penasaran pada wajahnya.
“Bang, jadi akhwat muslimah berjilbab lebar tu, kalau jalan harus nunduk gitu ya bang? Trus klo disapa gitu ‘cool’ banget. Blum lagi kalau ditanya, jawabnya dikit-dikit, ditanya satu-jawabnya satu,” cerocosnya penasaran memulai diskusi kami.
“Hehehe…nasib ente aje bro, baru ketemu yang begituan. Muslimah itu sama kayak kita-kita ini. Ada yang melankolis, plegmatis, koleris bahkan sanguinis sejati yang bikin ente satu kelas senyam senyum mulu,” terang saya.
“Nah, kebetulan aja,” lanjut saya, “ente baru ketemu dengan para melankolis,”
“Oo, gitu ya bang? Tapi masak sih ada yang beda dari itu. Perasaan sama semua deh,” ujarnya.
“Ente sih, kurang baca sirah (sejarah) nabi dan sahabat. Dari dulu dah ada bro, emang beda-beda gitu, sama kayak kita,” jawab saya.
“Dulu itu,” jelas saya mengisahkan, “sudah ada muslimah yang jago bela diri seperti Nusaibah binti Ka’ab yang melindungi Rasulullah ke manapun beliau bergerak dalam perang… mhhmm, koleris banget gak neh? Dan ane pun pernah ketemu dengan yang beginian, karena hobby karate sejak SMP, setiap dia maen volley dan dapat giliran service, tu bola biasanya gak balek lagi, karena sangking kenceng mukulnya… hehe”.
“Baru dengar yang beginian bang…” jawabnya dengan mata membulat (serius dengar atau shock kale ya, wkwk)
“Juga ada yang ketika rapat, klo dah dikasih giliran ngômong, teruusss aja ngomong ngasih pendapat. Hingga lebih dari dua orang bilang ‘cukup…cukup…cukup’, baru berhenti. Itu pun dari awal ngomong suaranya tenor mulu… ckckck… bayangin…tu stamina dari mana coba?” (Hahaha…)
“Atau ente jangan-jangan juga belum pernah dengar ada akhwat muslimah yang pulang mudik sendirian pake motor, lewat pesawangan tengah malam? (soalnya masih single gitu… qiqiqi). Sesungguhnya dia memiliki kepribadian kuat dan pemberani seperti seorang shahabiyah Hani’ binti Abu Thalib.”
“Juga ada yang sanguinis, bawaannya ceria seperti bunda ‘Aisyah RA. Humornya, humor cerdas, tak pernah nyakitin dan merendahkan orang lain, apalagi merendahkan dirinya,”
“Juga ada yang doyan membentak (mungkin juga dengan mata melotot… ini mungkin ya, sebab belum pernah lihat yang sampai melotot… tapi klo membentak ada banyak… hehe), bahkan tertawa terbahak (bukan terbahak-bahak ya) seperti Hafshah Ra…”
“Tentunya, tak ketinggalan yang berkarakter lembut dan keibuan seperti Khadijah RA” terang saya.
“Wahhhh, jadi gak semuanya nunduk dan pemalu gitu ternyata ya bang?” tanyanya dengan wajah berbinar (heran, kok bisa senang gini neh anak? Qiqiqi)
“Ya betul gitu,” jawab saya. “Tapi perlu diingat bro, karakter mereka emang beda-beda, namun memiliki satu kesamaan,”
“Apa tu bang?” tanyanya penuh semangat.
“Apapun karakternya, muslimah yang baik itu, jika kau coba-coba menggodanya, apalagi iseng-iseng menyentuh tangannya… yang pandai bela diri akan langsung pasang kuda-kuda untuk menghantammu bro… atau yang gak pandai bela diri… akan langsung jongkok ambil batu, siap nimpukin kepalamu (reaksi fitrah batu gilingan cabe :p), hahahaha,” tukas saya dengan jenaka.
“Ahh, abang ne ada-ada aja,” jawabnya nyengir.
Ya, begitulah Islam. Islam tak kan menghapus warna-warni nan indah. Ia bahkan memadukannya bersama syariat agar semakin teduh dan sedap di pandang mata.
Saudariku, banggalah jadi muslimah berjilbab syar’i…

Akmal Ahmad
Sarjana Saint (S.Si) di bidang Fisika FMIPA Universitas Andalas, kini aktif di bidang Social Entrepreneure - DOMPET DHUAFA

Dipublikasikan pertama oleh www.dakwatuna.com

Perahu Nuh, by: Anis Matta


Mereka mengejeknya. Mereka bilang itu pekerjaan yang sia-sia belaka. Mereka bilang tak ada hajat sama sekali untuk membuat perahu. Lantas mengapa? Mengapa Nuh membuatnya? Tapi Nuh toh tak bergeming. Ia tetap saja melanjutkan pekerjaannya. Ia bekerja dengan keyakinan penuh.

Mereka yang pandangan matanya pendek, selalu hanya melihat hujan yang turun di depan mata mereka. Mereka takkan sanggup melihat awan. Apalagi melihat awan menyerap air dari bumi. Mereka juga tidak bisa melihat bagaimana hujan mengubah wajah bumi kita. Mereka yang pandangan matanya pendek, selalu memfokuskan tatapannya pada hilir dari sebuah sungai. Mereka tidak pernah bisa melihat hulu dari mana sungai itu mengalir. Apalagi menemukan mata air yang menyemburkan air itu.

Sebagian dari kuasa pengetahuan itu terletak pada fakta bahwa ia membuka mata kita untuk melihat lebih jauh dari apa yang dapat dilihat orang lain, melihat horizon yang lebih luas dari apa yang mungkin dilihat orang lain, dan karenanya membantu tangan kita menjangkau lebih banyak dari apa yang dijangkau tangan orang lain. Pengetahuan membuka mata kita untuk melihat fakta-fakta secara lebih apa adanya, menyeluruh dan jelas, terang, dan karenanya membantu kita merekonstruksi realitas dalam kerangka ruang dan waktu, serta menentukan sikap dan tindakan terhadap realitas tersebut.

Pengetahuan yang diperoleh Nuh dari sumber wahyu tentang akan datangnya sebuah banjir besar mengharuskan beliau menyiapkan perahu. Beliau tahu apa yang akan terjadi, maka ia tahu apa yang harus dilakukan. Itu sebabnya beliau bekerja dengan keyakinan penuh, menanggapi semua ejekan dengan tenang, santai dan dingin. Beliau melihat lebih jauh dari kaumnya. Beliau lebih antisipatif dari kaumnya. Karenanya beliau bisa menjangkau lebih dari mereka.

Pengetahuan membuat ruang masa depan, dengan segenap peristiwa-peristiwanya, tergambar jelas dalam benak Nuh. Bahwa ada ancaman yang akan membinasakan mereka. Dan itu pasti, karena sumbernya dari langit. Maka perahu itu adalah tindakan antisipasinya. Itulah sebagian dari kuasa pengetahuan itu: ia membantu kita bereaksi secara tepat, bersikap secara teratur dan bertindak lebih cepat.

Mereka yang memiliki pengetahuan, biasanya memiliki speed of life yang lebih cepat. Speed itulah yang sering tidak dapat dipahami orang ramai. Maka mereka bereaksi secara negative: mengejek atau menuduh, bukan bertanya dan mencari tahu.

Anis Matta
sumber :

Perahu Nuh, by: Anis Matta

 
 photo pksno3_zps07baf103.gif
© Copyright PKS KALIWUNGU - KUDUS 2010 -2011 | Design by Herdiansyah Hamzah | Published by Borneo Templates | Powered by Blogger.com.